Kebutuhan fisik
pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,
persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya dalam kehamilan. Tapi pada pembahasan ini batasan yang akan dibahas
hanya meliputi oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, dan seksual saja.
A.
Oksigen
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar
manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.Asupan
oksigen bisa terganggu disebakan oleh berbagai factor yang salah satunya adalah
aktifitas ibu hamil yang berlebihan, karena kegian yang berlebihan dapat
membuat daya serap oksigen lemah.
Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang
kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan
oksigen ke rahim. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga
akan menganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada
bayi yang dikandung.
Dan yang menjadi factor penyebabnya adalah emosi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil
sangat mempengaruhi keseluruhan proses kehamilan. Oleh karena itu stress dapat
memicu gangguan asupan oksigen.
Adapun cara menanganinya dengan melakukan konsultasi
dokter dan pemeriksaan CTG dan pemberian obat-obatan untuk melebarkan pembuluh
darah, selain itu ibu hamil sebaiknya tidak terlalu banyak aktifitas karena
akan menimbulkan kelelahan dan ketegangan.
Untuk mencegah haltersebut diatas dan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu melakukan :
1. Latihan
nafas melalui senam hamil
2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. Makan tidak terlalu banyak
4. Kurangi atau hentikan merokok
5. Konsul ke dokter bila ada kelainan
atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain – lain.
B.
Nutrisi
Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus
cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan anaknya dalam kandungan.Makanan
yang cukup mengandung zat gizi selama hamil penting artinya. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya dikurangi maka berat bayi yang akan
dilahirkan menjadi lebih kecil.Komplikasi pada ibu yang mungkin terjadi adalah
anemia dan pre eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil, menyebabkan pula
pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna (lusysulistriawati,2012)
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal.
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil
harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
1.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
a.
Minggu 1 sampai
minggu ke-4
Selama trimester 1
(hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori
tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1
porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang
diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori
per hari.
Penuhi melalui aneka
sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran,
buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
b.
Minggu ke-5
Agar asupan kalori
terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering.
Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti,
sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein
lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3
porsi
c.
Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis
makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin
yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat
dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons,
custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1
cangkir.
d.
Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi
kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering,
telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga
vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan
mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir
jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58
miligram)
e.
Minggu ke-10
Saatnya makan banyak
protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah
kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur,
kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur,
produk unggas, daging, dan minyak kanola.
f.
Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang
harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya
untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah
baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang
dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena
volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel
darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.
2.
Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih
banyak lagi kemajuan dan perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat
seiring dengan semakin besarnya kehamilan.
a.
Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab
kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu
perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
b.
Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk
tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain
dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali
sehari porsi sedang.
c.
Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah
sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8
gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging,
kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan
sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang
berkembang.
d.
Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan
mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau
makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi
lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk
food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
e.
Minggu ke-28
Konsumsi
aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi
pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus
dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
3.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh
bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga
sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan
gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih
diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat
gizi lainnya:
a.
Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah
sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan
sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu
terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar
285-300 kkal.
Peningkatan kebutuhan kalori yang
diperlukan (anita lockhart RN. MSN, Dr. Lyndon saputra, hal 212) :
·
Untuk mendukung
pembentukan jaringan tubuh ibu-janin
·
Untuk memenuhi
kebutuhan metabolic basal yang meningkat
·
Untuk
menghasilkan pemakaian protein yang optimal dan pertumbuhan jaringan
Tambahan kalori diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan
amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk
keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda
harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak.
Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya,
kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak,
Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak
nabati.
b.
Lemak (anita
lockhart RN. MSN, Dr. Lyndon saputra, hal 213)
Ø 20% hingga 35% dari asupan kalori seorang wanita
perari
Ø Asam linoleat
·
Merupakan asam
lemak esensial bagi pertumbuhan sel yang baru
·
Harus diperoleh
dari makanan
·
Ditemukan dalam
minyak nabati seperti minyak jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan
safflower (minyak biji rami)
c.
Vitamin
Asupan
semua vitamin harus ditingkatkan karena:
·
Diperlukan bagi
sintesis jaringan dan produksi energy
·
Kebutuhan akan
vitamin yang larut-lemak dan air akan meningkat
Konsumsi makanan yang sehat dengab
kandungan nutrient yang beragam biasanya sudah dapat memenuhi kebutuhan tubuh
akan semua vitamin kecuali asam folat
Asam folat merupakan nutrient yang
penting terutama karena :
·
Meningkatkan
pertumbuhan janin dan mencegah anemia
·
Asupan asam
folat harus ditingkatkan dari 400 mcg menjadi 800 mcg/hari.
·
Sumber asam
folat meliputi sayuran daun yang berwarna hijau, telur, susu, dan roti gandum
utuh
Sumber asam folat yang baik :
·
Sayuran daun
yang berwarna hijau
·
Telur
·
Susu
·
Roti gandum utuh
(anita
lockhart RN. MSN, Dr. Lyndon saputra, hal 213)
1.
Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk
mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk
mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2
miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda
konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
2.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan
untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan
enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter
(senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak
jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka
kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan
hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
d.
Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk
senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang
terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin,
termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih,
sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh
melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
e.
Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini
bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk
pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses
metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat
selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air
besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi
saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air
putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi
jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula
seperti sirop dan softdrink.
Asupan semua mineral harus ditingkatkan termasuk
asupan iodium, kalsium, fosfor, dan zink (anita lockhart RN. MSN, Dr. Lyndon
saputra, hal 213).
C.
Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah
kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi,
karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan
suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi
perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan
sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat
dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya
dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu
sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif
pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.
Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
1. Tujuan
perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati,
E.R dan Sunarsih T. 2009)
a
Meningkatkan derajat kesejahteraan
seseorang
b
Memelihara kebersihan diri seseorang
d
Pencegahan penyakit
e
Meningkatkan percaya diri seseorang
f
Menciptakan keindahan
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah.
2006 dan Ambarwati, E.R dan Sunarsih T. 2009)
a. Body
image
Gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
b. Praktik
Sosial
Pada
anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene
c. Status
sosioekonomi
Personal
hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, sabun mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan
personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.
e.
Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu
maka tidak boleh dimandikan.
f.
Kebiasaan
seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g.
Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat
diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
3.
Personal Hygiene
yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah A Y,
dkk.2009)
a
Selama kehamilan
pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena
infeksi.
b
Stimulus
estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c
Peningkatan
vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.
d
Uterus yang
membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk
sering berkemih.
e
Mandi teratur
mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.
4.
Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil
(Rio. 2011)
a.
Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan
mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini
mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses
persalinan
1.)
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah
untuk mengeluarkan tinja
2.)
Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian
yang dekat anus yang akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah
penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi
3.)
Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan
untuk berjalan-jalan disekitar kamar bersalin
4.)
Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan
untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol
5. Hal-hal
yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil (Rio. 2011)
Pada
personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
personal hygiens pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan
kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan
vulva, kebersihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan
rambut dan kulit kepala
Rambut
berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering.
Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan
pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu
hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara
teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit
kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
b.
Kebersihan gigi dan mulut
Ibu
hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua
kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang
mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang
mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan
dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan sikat
dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan
dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan
untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang
berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya
pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya
kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat
pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat
gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies
dan gingivitis.
c. Kebersihan
payudara
Pemeliharaan
payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan
sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir
sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
A.
Pakaian
Pada
dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dan dihindari yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat.
Karena akan mengganggu aliran balik 2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah
lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Payudara
perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena
pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian
yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan
dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus
ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar.
Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung
lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas
tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Desain
bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar
pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar
sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada
kehamilan di bulan ke empat samoai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan
BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada
dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang
halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset
yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan
mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian
perut diatas simfisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian
tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar
dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah.
Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakannya.
(Rukiyah A.Y, dkk.2009).
Menurut
Lusysulistriawati,2012 personal hygine pada ibu hamil :
1. Bra
Selama
hamil, payudara Anda perlu tersangga dengan baik. Jadi, perhatikan kiat
berikut:
- pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga, bra biasa tapi tanpa kawat penyangga (kawat penyangga dapat mencederai jaringan payudara yang lembut), atau bra khusus untuk kehamilan
- sebenarnya, Anda tidak harus mengenakan bra khusus untuk kehamilan, namun pemakaian bra jenis ini dapat menyangga payudara dengan baik, sehingga terasa nyaman saat Anda bergerak
- ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui. Bra jenis ini memiliki “jendela” yang bisa dibuka bila Anda ingin menyusui bayi kelak. Bra ini juga memudahkan, mengingat setelah melahirkan Anda perlu pakai bra siang dan malam (terutama di minggu pertama), untuk menghindari tetesan ASI “tumpah” ke mana-mana
- pilih yang bahan dasarnya katun, agar kulit bisa “bernapas” dengan nyaman. Sekalipun begitu, bahan elastis yang menyertainya akan membuat bra lebih lentur ketika ukurannya berubah
- untuk payudara besar, bra yang memiliki tali bahu lebar, sehingga dapat menahan beban payudara. Selain itu, Anda pun tetap terlihat seksi
- pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman dipakai. Jika terlalu ketat dapat memicu sakit di ulu hati. Selain itu, bra yang terlalu ketat akan menahan aliran darah seputar payudara, dan meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran air susu (mastitis). Memakai bra yang pas akan menghindari berbagai gangguan tersebut
2. Celana
Dalam
Awalnya
mungkin Anda masih bisa memakai celana dalam yang biasa Anda pakai. Akibat
perut yang mulai membesar, terkadang akan lebih terasa nyaman bila bagian
pinggangnya ditarik ke bawah hingga di bawah garis perut (bikini line). Namun,
umumnya celana dalam Anda harus diganti dengan yang lebih besar setelah
kehamilan memasuki usia 16 minggu.
- pilih celana dalam berbahan dasar katun, karena memberi “ventilasi” yang baik sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Ingat, selama hamil suhu tubuh akan meningkat dan cairan vagina juga kadang-kadang keluar, sehingga membuat ibu hamil rentan terhadap infeksi bakteri
- perhatikan ukuran dan karet celana, jangan sampai menekan perut, pinggang atau lingkar paha
- celana dalam yang pas, menutupi sekaligus menyangga perut dan bokong, serta tidak terlalu ketat menekan bagian selangkangan, akan sangat membantu ibu hamil yang mengalami varises (pembesaran pembuluh darah balik vena.
B.
Eliminasi
1.
Eliminasi
pada Ibu Hamil
Trimester I : frekuensi BAK
meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal
konstitensi lunak.
Trimester II :
frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul
Trimester III :
frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul),
BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.
Keluhan
yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena
adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot
polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin
juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air
putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat
ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltic usus. Jika
ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak
terjadi konstipasi.
Sering
buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama
pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini
terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III
terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung kemih.
Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak
dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
Masalah buang
air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan
terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah.
Situasi basah ini menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu,
sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa)
yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi
kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan
dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan
harus menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali
melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa
bakteri dari daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi.
Sebaiknya gunakan tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang
berwarna putih, tidak diberi wewangian karena tissue yang kasar diberi
wewanggian atau bergambar apat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering
mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan
minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air
kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih.
Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan
membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih
dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk
waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih
sebeblum berangkat tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan
hubungan seksual. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum
dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan
produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur
karena :
a
Pengaruh relaksasi otot polos oleh
estrogen
b
Tekanan uterus yang membesar
c
Pada kehamilan lanjut karena
pengaruh tekanan kepala yang telah masuk panggul
Konstipasi di cegah dengan :
a
Cukup banyak minum
b
Olahraga
c
Pemberian laksatif ringan
seperti jus buah-buahan
2.
Hal-hal
untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada masa kehamilan
BAK
: untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan
menjaga kebersihan sekitar alat kelamin
BAB
: perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga
pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan
meningkatkan aktifitas jasmani dan makan bersehat. (Manuaba, 1998:96)
Menjaga
kebersihan vulva setelah BAK/ BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya bagian
luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan-lipatan labia mayora dan minora
serta vestibula. (Ibrahim, 1993:59)
Masalah
buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancer, untuk
memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga
kebersihan sekitar kelamin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus
halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit
dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak
makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah
gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.
3.
Faktor
yang Memengaruhi Eliminasi Urine
a. Diet
dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang
memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan
jumlah urine yang dibentuk.selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan
pembentukan urine.
b. Respon
keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih
dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi
ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine
c. Gaya
hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan
kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.
d. Stress
psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi
keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya
C.
Seksual
Hubungan
seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti berikut ini.
3. Sering
abortus dan kelahiran premature
4. Perdarahan
pervaginam
5. Coitus
harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
·
Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi
janin intra uteri. Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang
sekarang, sebaiknya coitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu
plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.
Pada
umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan
hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga
panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit
dan perdarahan.
Sebagian
perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah
seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap
bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat
yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual.
Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.
1.
Kebutuhan
Seksual pada Tiap Trimester
Trimester pertama: minat
menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun karena
gangguan rasa nyaman dan rasa cepat lelah. Jangankan kepingin, bangun tidur
saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang
bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa
mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Trimester kedua: gairah
seksual dapat meningkat ketika gangguan rasa nyaman berkurang. Tubuh sudah
dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat
menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama.
Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester
ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang
dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat
meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara.
Trimester
ketiga: minat menurun lagi
libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa
nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah
berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan
lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat
seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester
ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa
kehamilan.
2.
Bahaya
Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil
Hal
diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan
berisiko seperti:
a
Ancaman keguguran atau riwayat
keguguran, akan berisiko terjadi keguguran berulang
b
Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam
di segmen bawah rahim),
c
Khawatir terjadi perdarahan hebat saat
hubungan seksual Riwayat kelahiran prematur, ini juga terjadinya persalinan sebelum waktunya.
d
Keluar cairan ketuban, bila ketuban
sudah keluar berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin
dari kuman yang ada di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan
mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel sperma, risikonya
dapat menyebabkan infeksi pada janin
e
Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti:
GO, siphilis, HIV/Aids, dll.
Suami
atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini
sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh
berdasakan penilaian dan pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila
hubungan seksual tidak dapat di hindari sebaiknya menggunakan kondom. Dampak
yang paling ditakuti bukan saja penularan ke janin, namun penularan ke pasangan
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar