I. Minum
Bayi akan
lapar setiap 2-4 jam sepanjang hari. Untuk membantu bayi menyesuaikan diri
dengan jadwal ibu sebaiknya bangunkan bayi setiap 3-4 jam ketika ibu terjaga. Bayi hanya memerlukan ASI atau Susu
formula selama enam bulan pertama. Memberi bayi makanan yang lain akan membuat hisapan bayi melemah yang akan menyebabkan
produksi ASI berkurang serta dapat menimbulkan reaksi alergi, Jangan lupa untuk membantu menyendawakan bayi setiap selesai
pemberian ASI atau susu formula.
Kebutuhan Bayi
Untuk Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Usia
|
Kebutuhan per hari ( ml )
|
1 - 2 hari
|
30-60
ml
|
3 – 9 hari
|
80-100 ml
|
10 – 13 hari
|
125-150 ml
|
Minggu
ke 2-4
|
450-600 ml
|
Minggu
ke 4-7
|
600-650 ml
|
Minggu
ke 8-12
|
650-750 ml
|
Minggu
ke 12-24
|
750-850 ml
|
II.
BAB ( Buang Air Besar )
Bayi memiliki faeces lengket berwarna hitam
kihijauan selama dua hari pertama, ini disebut dengan mekonium. BAB bayi yang
diberi ASI berwarna hijau emas, lunak dan terlihat seperti bibit atau biji
cabe. Bayi yang diberi susu formula BAB nya kan berwarna coklat gelap seperti
pasta atau padat.
BAB bayi
dalam sehari bisa 1- 4 kali. Bila bayi minum ASI dalam menyusu pun
kadang-kadang BAB, ini terjadi karena enzim pencernaanya belum bekerja dengan
baik, gerakan peristaltic ususnya bekerja lebih hebat, tapi semakin berjalan
waktu dan enzim semakin sempurna maka ASI makin bisa ditahan untuk diserap dulu
dan sisanya baru dibuang.
III.
BAK ( Buang Air Kecil )
Biasanya BAK bayi pertama
dikeluarkan bersifat pekat dan berwarna agak merah muda dan bayi bisa BAK 6-8
kali perhari.
IV.
Tidur
Sejak masa-masa pertama
kehidupan bayi, biarkan bayi terbiasa tidur dengan kegiatan dan bunyi-bunyian
rumah tangga yang melatarbelakangi ketimbang berusaha untuk mencapai keheningan
total. Kebutuhan anak akan tidur sangat bervariasi dari satu individu ke
individu yang lain dan sangat sering anak tidur kurang dari yang diharapkan orangtuanya. Jumlah waktu yang digunakan bayi
untuk tidur berkurang sangat cepat dalam beberapa minggu pertama kehidupan.
Bayi baru lahir menghabiskan
sekitar 17 sampai 18 jam sehari untuk tidur, tetapi pada sekitar usia 4 bulan
jumlah keseluruhan waktu tidurnya rata-rata 14 sampai 17 jam. Menjelang usia 12
sampai 18 bulan bayi biasanya tidur 10 jam pada malam hari, sering tidur siang
1 atau 2 jam.
Bayi belum bisa membedakan
antara siang dan malam, sehingga pola tidur bayi kadang mempengaruhi pola tidur
orang tuanya, bayi hanya terbangun bila merasa lapar, haus atau basah, dan berada dilingkungan yang tidak nyaman. Bayi mulai tidur sepanjang malam pada usia 3 bulan
dan lebih banyak tidur pada siang hari.
Ada 2 jenis tidur bayi yaitu :
1. Tidur
ringan atau tidur REM (rapid eye movement)
dengan ciri-ciri :
Ø Napas tidak teratur,
Ø Tubuh cenderung tegang,
Ø Bola mata bergerak-gerak di bawah
kelopak mata.
Ø Dalam
kondisi ini, bayi mudah
terbangun
2. Tidur nyenyak atau non-REM
Ø Keadaan sangat santai,
Ø Relaks,
Ø Berbaring tenang dengan detak jantung
dan tarikan napas yang teratur,
Ø Hampir tidak ber-mimpi
Ø Dalam fase tidur ini bayi sulit dibangunkan
V.
Kebersihan kulit
Ruam popok sering terjadi
pada bayi, kulit terlihat meradang pada bokong dan biasanya bayi merasa gatal,
agar gangguan kulit tidak terjadi ada beberapa hal yang perlu yang perlu diperhatikan :
a.
Bila menggunakan popok kain sebaiknya dari bahan katun
yang lembut
b. Jangan terlalu tebal dalam memakai diapers
agar kulit tidak tergesek
c. Ganti diaper bila sudah menggantung /
menggelembung karena menandakan sudah penuh
d. Jangan ada sisa urine / kotoran saat
membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih sangat mudah terkena ruam
popok
e. Jangan membersihkan bekas kencing atau
daerah yang basah keringat / kencing dengan menggunakan bedak karena campuran
bedak dan keringat adalah media yang baik untuk perkembangan bakteri.
f. Pemberian minyak kayu putih, minyak telon
kadang menimbulkan iritasi pada kulit bayi, tapi tidak ada larangan dalam
pemakaiannya tergantung pada sensitive kulit bayi tersebut
Pemberian bedak, lotion, baby oil, sebetulnya
di Indonesia tidak diperlukan karena tingkat kelembaban yang tinggi di negara
kita sehingga permukaan kulit tidak pernah kering.
VI.
Keamanan
a. Para ahli perawatan anak menyarankan agar
bayi lebih baik tidur telentang atau miring ketimbang telungkup.
b. Pilih kasur yang tidak terlalu empuk karena jika bayi sudah bisa
miring maka kasur dapat
menghalangi pernafasan bayi.
c. Usahakan jangan ada balita yang tidur
disamping bayi
d. Jauhkan barang-barang berbahaya dari
tempat tidur
e.
Hindari pemberian apapun kemulut bayi karena bayi dapat tersedak
f.
Hindari penggunaan bantal dewasa pada bayi
g. Jangan sekali kali meninggalkan bayi
sendiri
VII. Tanda – tanda bahaya
Adapun beberapa tanda-tanda
bahaya yang harus dikenali oleh bidan atau ibu yaitu :
1. Pernapasan : Sulit bernafas atau lebih dari 60 kali permenit.
2. Kehangatan : Terlalu panas ( > 380 C)
atau terlalu dingin ( < 360 C)
3. Warna :
Kulit kuning ( terutama pada
24 jam pertama ), atau
Bibir biru (sianosis)
4. Pemberian makan : Pemberian ASI sulit, hisapan lemah, sering dan
banyak muntah
5. Tali pusat
: Merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,
berdarah.
6. Tinja / Kemih :
Tidak BAB selama 3 hari atau tidak berkemih dalam
24 jam pertama. Tinja lembek atau sering, ada lendir atau darah pada tinja
7. Aktivitas
: Menggigil, menangis tidak biasa, rewel, lemas,
terlalu
mengantuk,
lunglai, kejang.
8. Mata :
Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
VIII.
Penyuluhan sebelum bayi pulang
Sebelum bayi dan ibu pulang ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dan diajarkan pada orang tua bayi yaitu:
a. Perawatan tali pusat
b. Pemberian ASI
c. Jaga Kehangatan Bayi
d. Tanda – tanda bahaya
e. Imunisasi
f.
Perawatan
harian atau rutin
g. Pencegahan infeksi dan kecelakaan
MEMANDIKAN BAYI
Memandikan bayi merupakan
upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar dan
mencegah kemungkinan adanya infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi yang harus
diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air
ke hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi.
Memandikan bayi merupakan
salah satu bagian dari perawatan bayi khususnya perawatan mengenai kulit bayi
(Hellen, Perawatan Maternitas)
Memandikan bayi adalah suatu kegiatan rutin
sebanyak 2 kali sehari yang dilakukan oleh ibu dalam rangka menjaga kesehatan
bayi (www.blogdokter.net)
Tujuan memandikan bayi:
1. Merangsang reflek fisiologis bayi
terutama reflek menangis, untuk menilai apakah bayi mempunyai paru-paru sehat
atau tidak
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Memberi rasa nyaman
4. Mangamati apakah ada kelainan pada
bayi seperti warna kulit kebiru-biruan
5. Menambah erat hubungan kasih sayang
antara ibu dan bayi
1.
Sebaiknya
dimandikan oleh ibunya sendiri agar menambah ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi
2.
Dimandikan
setelah 6 jam kelahiran atau sampai suhu bayi stabil
3.
Pastikan
bayi dalam keadaan sehat dan tidak tidur
4.
Air
jangan sampai masuk ke telinga bayi
5.
Sewaktu
memakaikan sampho ke kepala bayi secara lembut
6.
Jangan
sampai bayi mangalami hipotermi
7.
Atur
suhu air yaitu ±37oC, dirasakan dengan siku, air hangat dan tidak
panas
8.
Untuk
bayi yang sangat kecil atau usia kurang dari 3 bulan, dimandikan di ruangan
yang bertemperatur 26-290С, tidak berAC, tidak ada kipas angin, dan
tidak kotor.
9.
Waktu
yang baik untuk memandikan adalah ½ jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan
guna menghindari bayi muntah susu. Pilih waktu yang suhu udaranya paling tinggi
(jam 10 pagi sampai jam 2 siang), lamanya ±5-10 menit
Untuk melakukan asuhan memandikan bayi
terlebih dahulu kita persiapkan beberapa hal yaitu :
1.
Persiapan Alat
a.
Bak tempat memandikan bayi 1 buah
b.
Tempat sampah (neirbeken) 1 buah
c.
Ember tempat kain kotor 1 buah
d.
Sabun bayi
e.
Sampho bayi
f.
Washlap 2 buah
g.
Kain besar 1 buah
h.
Handuk 2 buah
i.
Cotton bud
j.
Sisir
k.
Gunting kuku
l.
Air hangat dalam tempatnya
m.
Pakaian bayi (popok bayi, baju bayi, sarung tangan, bedong
bayi)
n.
Kapas dalam tempatnya/ kom
o.
Celemek
p.
Handscond
2.
Persiapan
Pasien/ bayi
a. Pastikan bayi dalam keadaan sehat
b. Pastikan bayi dalam keadaan bangun / tidak
tidur
3.
Prosedur
a. Menyiapkan
alat dan bahan secara ergonomis
b. Penolong memakai celemek dan mencuci tangan
c. Pakai sarung tangan (hand scoon)
d. Bak tempat mandi diisi dengan air suam-suam kuku sebanyak
lebih kurang ½ - 2/3 bak mandi.
e. Bayi diletakan di atas meja periksa yang telah diberi
alas kain besar. Kemudian pakaian bayi dibuka kecuali popok, bayi dibungkus
dalam handuk dengan hanya memaparkan kepala.
f. Mata dicuci terlebih dahulu dengan kapas yang telah
direndam dengan air yang sudah matang, pegang dengan lembut pada alis mata dan
usap dengan gerakan lembut dari bagian luar ke dalam.
g. Hidung. Jika lobangnya jelas dan bersih tidak perlu
dibersihkan. Jika perlu dibersihkan gunakan sepotong kapas kecil digulung
sampai ketebalan yang cukup untuk diinsersikan ke dalam lobang hidung (cotton
bud), di pertahankan cukup lama agar dapat menarik kotoran.
h. Telinga bagian dalam harus dibiarkan saja, tapi telinga
bagian luar harus dicuci dengan kapas basah. Mengeringkan telinga merupakan hal
yang penting terutama lipatan di belakang telinga.
i.
Muka
dibasuh dengan menggunakan kain basah atau washlap yang lembut. Umumnya tidak menggunakan
sabun. Muka harus dikeringkan dengan baik, dengan menggunakan handuk yang
lembut
j.
Rambut
dan kulit kepala. Rambut diusap dengan sampho sampai merata. Sampho yang
jenisnya ringan dan tidak menimbulkan pedih di mata.
k. Bayi tetap dibungkus, digendong dengan tangan kiri
petugas (atau juga boleh tangan kanan petugas) sementara tangan satu lagi
membasuh dan membilas kepala.
l.
Setelah
selesai membersihkan kepala, buka popok bayi, jika BAB bersihkan dengan
washlap/ kain lembut yang telah diberi baby oil/ dibasahi lalu dibersihkan.
m. Washlap yang satunya lagi, diusapkan ke sabun bayi,
kemudian digosokkan ke tubuh bayi seluruhnya.
n. Washlap yang terkena sabun diletakan ditepi bak, bayi
diangkat dan dimasukan ke dalam bak sambil menjepit handuk kotor dan handuk
tersebut dimasukan ke dalam ember tempat kain kotor. Mengangkat bayi dengan
posisi tangan kiri petugas (ibu jari dengan 4 jari lainnya) membentuk lengkung
yang menahan leher bayi. Tangan kanan dengan posisi jari telunjuk di antara
kedua kaki bayi. Ibu jari dan jari lainnya memegang kaki bayi.
o. Setelah ada dalam bak mandi, pegangan bayi diubah dengan
tangan kanan petugas membersihkan seluruh tubuh bayi.
p. Bagian punggung bayi juga dibersihkan dengan dimiringkan
kekanan dan ke kiri sampai bersih. Dapat pula membersihkan punggung bayi dengan
ditengkurapkan, dada bayi berada pada lengan petugas, dan bagian muka
ditengadahkan agar tidak terkena air.
q. Setelah selesai dan bayi sudah bersih lalu diangkat dengan
posisi pegangan seperti point “L” kemudian letakan di atas handuk yang kedua.
r.
Bayi
dikeringkan dengan handuk dari ujung rambut sampai ujung kaki
s. Pada bayi perempuan, labia mayora dan minora dibersihkan
dengan kapas yang basah. Pada bayi laki-laki juga dibersihkan pada lipatan
skortum.
t.
Pakaian
bayi sudah disiapkan paling bawah kain pembungkus (bedong bayi) di lipat hampir
sepertiga, di atasnya diletakkan popok, di atas popok di siapkan baju kemudian
kaos kaki dan sarung tangan.
u. Bayi diangkat dan handuk diletakkan dalam tempat kain
kotor
v. Setelah itu bayi di pakaikan bajunya dan popok. Kenakan
popok dengan pas dan tidak terlalu ketat, yakinkan ujung atas popok berada di
bawah tali pusat.
w. Kemudian rambut
bayi disisir.
x. Dilihat jari bayi, jika kukunya panjang dipotong
y. Bayi dipakaikan bedong
z. Alat-alat dibereskan
PERAWATAN TALI PUSAT
Perawatan tali pusat merupakan tindakan yang
bertujuan untuk merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan
mencegah terjadinya infeksi.
Nasehat untuk ibu/ keluarga dalam perawatan tali
pusat:
1.
Lipat
popok di bawah puntung tali pusat
2.
Jika
tali pusat kotor bersihkan dengan air DTT dan sabun, kemudian keringkan dengan
kain bersih.
3.
Menjelaskan
kepada ibu/ keluarga untuk cepat mencari bantuan ke tenaga kesehatan jika ada
tanda-tanda infeksi pada tali pusat: seperti pangkal/ sekitar tali pusat
berwarna merah, keluar cairan berbau pada tali pusat, ada darah yang keluar
terus menerus pada rali pusat, atau/ dan bayi demam tanpa sebab yang jelas
serta tali pusat tidak tanggal dalam waktu 4 minggu.
4.
Tali
pusat biarkan lepas sendiri dan jangan menarik-narik tali pusat
5.
Bersihkan
sedikitnya 2 kali dalam sehari.
Alat dan bahan
1.
Kain
kassa steril dalam tempatnya
2.
Air
bersih (DTT) dan sabun
3.
Waskom
Prosedur
1.
Menyiapkan
alat dan bahan secara ergonomis
2.
Cuci
tangan
3.
Cuci
tali pusat dengan air bersih (DTT) dan sabun, bilas dan keringkan dengan kassa
steril
4.
Pertahankan
sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain
bersih secara longgar
5.
Lipat
popok di bawah sisa tali pusat
6.
Jika
tali pusat terkena kotoran faeses, cuci dengan sabun dan air bersih, kemudian
keringkan
7.
Cuci
tangan
EVALUASI ASUHAN
Setelah bayi kita mandikan dan lakukan perawatan tali
pusat, jangan lupa kita lakukan evaluasi terhadap tindakan / asuhan yang telah
kita berikan.
Beberapa hal yang harus kita evaluasi adalah :
1. Keadaan umum bayi
Ø
Pernafasan
bayi, apakah bayi menangis kuat
Ø
Apakah
bayi menggigil
Ø
Apakah
ada alergi pada kulit bayi
Ø
Apakah
ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi
2. Mangamati apakah ada kelainan pada bayi seperti warna
kulit kebiru-biruan
3. Tanda pengenal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar