Rabu, 12 November 2014

PERENCANAN ASUHAN BAYI 2-6 HARI



I.     Minum
Bayi akan lapar setiap 2-4 jam sepanjang hari. Untuk membantu bayi menyesuaikan diri dengan jadwal ibu sebaiknya bangunkan bayi setiap 3-4 jam ketika ibu terjaga. Bayi hanya memerlukan ASI atau Susu formula selama enam bulan pertama. Memberi bayi makanan yang lain akan membuat hisapan bayi melemah yang akan menyebabkan produksi ASI berkurang serta dapat menimbulkan reaksi alergi, Jangan lupa untuk membantu menyendawakan bayi setiap selesai pemberian ASI atau susu formula.

                Kebutuhan Bayi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Usia
Kebutuhan per hari ( ml )

1 - 2 hari
30-60  ml
3 – 9 hari
80-100 ml
10 – 13 hari
125-150 ml
Minggu  ke 2-4
450-600 ml
Minggu  ke 4-7
600-650 ml
Minggu  ke 8-12
650-750 ml
Minggu  ke 12-24
750-850 ml


  II.     BAB ( Buang Air Besar )
Bayi memiliki faeces lengket berwarna hitam kihijauan selama dua hari pertama, ini disebut dengan mekonium. BAB bayi yang diberi ASI berwarna hijau emas, lunak dan terlihat seperti bibit atau biji cabe. Bayi yang diberi susu formula BAB nya kan berwarna coklat gelap seperti pasta atau padat.
BAB bayi dalam sehari bisa 1- 4 kali. Bila bayi minum ASI dalam menyusu pun kadang-kadang BAB, ini terjadi karena enzim pencernaanya belum bekerja dengan baik, gerakan peristaltic ususnya bekerja lebih hebat, tapi semakin berjalan waktu dan enzim semakin sempurna maka ASI makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang.


  III.      BAK ( Buang Air Kecil )

Biasanya BAK bayi pertama dikeluarkan bersifat pekat dan berwarna agak merah muda dan bayi bisa BAK 6-8 kali perhari.

  IV.      Tidur
Sejak masa-masa pertama kehidupan bayi, biarkan bayi terbiasa tidur dengan kegiatan dan bunyi-bunyian rumah tangga yang melatarbelakangi ketimbang berusaha untuk mencapai keheningan total. Kebutuhan anak akan tidur sangat bervariasi dari satu individu ke individu yang lain dan sangat sering anak tidur kurang dari yang diharapkan orangtuanya. Jumlah waktu yang digunakan bayi untuk tidur berkurang sangat cepat dalam beberapa minggu pertama kehidupan.
Bayi baru lahir menghabiskan sekitar 17 sampai 18 jam sehari untuk tidur, tetapi pada sekitar usia 4 bulan jumlah keseluruhan waktu tidurnya rata-rata 14 sampai 17 jam. Menjelang usia 12 sampai 18 bulan bayi biasanya tidur 10 jam pada malam hari, sering tidur siang 1 atau 2 jam.
Bayi belum bisa membedakan antara siang dan malam, sehingga pola tidur bayi kadang mempengaruhi pola tidur orang tuanya, bayi hanya terbangun bila merasa lapar, haus atau basah, dan berada dilingkungan yang tidak nyaman. Bayi mulai tidur sepanjang malam pada usia 3 bulan dan lebih banyak tidur pada siang hari.
Ada 2 jenis tidur bayi yaitu :
1.      Tidur ringan atau tidur REM (rapid eye movement) dengan ciri-ciri :
Ø Napas tidak teratur,
Ø Tubuh cenderung tegang,
Ø Bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata.
Ø Dalam kondisi ini, bayi mudah terbangun
2.      Tidur nyenyak atau non-REM
Ø Keadaan sangat santai,
Ø Relaks,
Ø Berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur,

Ø Hampir tidak ber-mimpi
Ø Dalam fase tidur ini bayi sulit dibangunkan

  V.         Kebersihan kulit
  Ruam popok sering terjadi pada bayi, kulit terlihat meradang pada bokong dan biasanya bayi merasa gatal, agar gangguan kulit tidak terjadi ada beberapa hal yang perlu  yang perlu diperhatikan :
a.       Bila menggunakan popok kain sebaiknya dari bahan katun yang lembut
b.      Jangan terlalu tebal dalam memakai diapers agar kulit tidak tergesek
c.       Ganti diaper bila sudah menggantung / menggelembung karena menandakan sudah penuh
d.      Jangan ada sisa urine / kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih sangat mudah terkena ruam popok
e.       Jangan membersihkan bekas kencing atau daerah yang basah keringat / kencing dengan menggunakan bedak karena campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk perkembangan bakteri.
f.       Pemberian minyak kayu putih, minyak telon kadang menimbulkan iritasi pada kulit bayi, tapi tidak ada larangan dalam pemakaiannya tergantung pada sensitive kulit bayi tersebut
  Pemberian bedak, lotion, baby oil, sebetulnya di Indonesia tidak diperlukan karena tingkat kelembaban yang tinggi di negara kita sehingga permukaan kulit tidak pernah kering.

  VI.      Keamanan
a.    Para ahli perawatan anak menyarankan agar bayi lebih baik tidur telentang atau miring ketimbang telungkup.
b.    Pilih kasur yang tidak terlalu empuk  karena jika bayi sudah bisa miring maka kasur dapat menghalangi pernafasan bayi.
c.    Usahakan jangan ada balita yang tidur disamping bayi
d.   Jauhkan barang-barang berbahaya dari tempat tidur
e.    Hindari pemberian apapun kemulut bayi karena bayi dapat tersedak

f.     Hindari penggunaan bantal dewasa pada bayi
g.    Jangan sekali kali meninggalkan bayi sendiri 

     VII.      Tanda – tanda bahaya
Adapun beberapa tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh bidan atau ibu yaitu :
1.   Pernapasan                 : Sulit bernafas atau lebih dari 60 kali permenit.
2.   Kehangatan                : Terlalu panas ( > 380 C) atau terlalu dingin ( < 360 C)
3.   Warna                         : Kulit kuning ( terutama pada 24 jam pertama ), atau
Bibir biru (sianosis)
4.    Pemberian makan  : Pemberian ASI sulit, hisapan lemah, sering dan
banyak muntah
5.   Tali pusat                    : Merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.
6.   Tinja / Kemih              : Tidak BAB selama 3 hari atau tidak berkemih dalam   
24 jam pertama. Tinja lembek atau sering, ada lendir atau darah pada tinja
7.   Aktivitas                   :  Menggigil, menangis tidak biasa, rewel, lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang.
8.    Mata                          :  Mata bengkak atau mengeluarkan cairan


  VIII.      Penyuluhan sebelum bayi pulang
   Sebelum bayi dan ibu pulang ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diajarkan pada orang tua bayi yaitu:
a.       Perawatan tali pusat
b.       Pemberian ASI
c.       Jaga Kehangatan Bayi
d.      Tanda – tanda bahaya
e.       Imunisasi
f.        Perawatan harian atau rutin
g.       Pencegahan infeksi dan kecelakaan

MEMANDIKAN BAYI

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan adanya infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi.
Memandikan bayi merupakan salah satu bagian dari perawatan bayi khususnya perawatan mengenai kulit bayi (Hellen, Perawatan Maternitas)
Memandikan bayi adalah suatu kegiatan rutin sebanyak 2 kali sehari yang dilakukan oleh ibu dalam rangka menjaga kesehatan bayi (www.blogdokter.net)
Tujuan memandikan bayi:
1.      Merangsang reflek fisiologis bayi terutama reflek menangis, untuk menilai apakah bayi mempunyai paru-paru sehat atau tidak
2.      Memperlancar sirkulasi darah
3.      Memberi rasa nyaman
4.      Mangamati apakah ada kelainan pada bayi seperti warna kulit kebiru-biruan
5.      Menambah erat hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi

1.      Sebaiknya dimandikan oleh ibunya sendiri agar menambah ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
2.      Dimandikan setelah 6 jam kelahiran atau sampai suhu bayi stabil
3.      Pastikan bayi dalam keadaan sehat dan tidak tidur
4.      Air jangan sampai masuk ke telinga bayi
5.      Sewaktu memakaikan sampho ke kepala bayi secara lembut
6.      Jangan sampai bayi mangalami hipotermi
7.      Atur suhu air yaitu ±37oC, dirasakan dengan siku, air hangat dan tidak panas
8.      Untuk bayi yang sangat kecil atau usia kurang dari 3 bulan, dimandikan di ruangan yang bertemperatur 26-290С, tidak berAC, tidak ada kipas angin, dan tidak kotor.
9.      Waktu yang baik untuk memandikan adalah ½ jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan guna menghindari bayi muntah susu. Pilih waktu yang suhu udaranya paling tinggi (jam 10 pagi sampai jam 2 siang), lamanya ±5-10 menit

Untuk melakukan asuhan memandikan bayi terlebih dahulu kita persiapkan beberapa hal yaitu :
1.      Persiapan Alat
a.       Bak tempat memandikan bayi 1 buah
b.      Tempat sampah (neirbeken) 1 buah
c.       Ember tempat kain kotor 1 buah
d.      Sabun bayi
e.       Sampho bayi
f.       Washlap 2 buah
g.      Kain besar 1 buah
h.      Handuk 2 buah
i.        Cotton bud
j.        Sisir
k.      Gunting kuku
l.        Air hangat dalam tempatnya
m.    Pakaian bayi (popok bayi, baju bayi, sarung tangan, bedong bayi)
n.      Kapas dalam tempatnya/ kom
o.      Celemek
p.      Handscond

2.      Persiapan Pasien/ bayi
a.       Pastikan bayi dalam keadaan sehat
b.      Pastikan bayi dalam keadaan bangun / tidak tidur




3.      Prosedur
a.       Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis 
b.      Penolong memakai celemek dan mencuci tangan
c.       Pakai sarung tangan (hand scoon)
d.      Bak tempat mandi diisi dengan air suam-suam kuku sebanyak lebih kurang ½ - 2/3 bak mandi.
e.       Bayi diletakan di atas meja periksa yang telah diberi alas kain besar. Kemudian pakaian bayi dibuka kecuali popok, bayi dibungkus dalam handuk dengan hanya memaparkan kepala.
f.       Mata dicuci terlebih dahulu dengan kapas yang telah direndam dengan air yang sudah matang, pegang dengan lembut pada alis mata dan usap dengan gerakan lembut dari bagian luar ke dalam.
g.      Hidung. Jika lobangnya jelas dan bersih tidak perlu dibersihkan. Jika perlu dibersihkan gunakan sepotong kapas kecil digulung sampai ketebalan yang cukup untuk diinsersikan ke dalam lobang hidung (cotton bud), di pertahankan cukup lama agar dapat menarik kotoran.
h.      Telinga bagian dalam harus dibiarkan saja, tapi telinga bagian luar harus dicuci dengan kapas basah. Mengeringkan telinga merupakan hal yang penting terutama lipatan di belakang telinga.
i.        Muka dibasuh dengan menggunakan kain basah atau washlap yang lembut. Umumnya tidak menggunakan sabun. Muka harus dikeringkan dengan baik, dengan menggunakan handuk yang lembut
j.        Rambut dan kulit kepala. Rambut diusap dengan sampho sampai merata. Sampho yang jenisnya ringan dan tidak menimbulkan pedih di mata.
k.      Bayi tetap dibungkus, digendong dengan tangan kiri petugas (atau juga boleh tangan kanan petugas) sementara tangan satu lagi membasuh dan membilas kepala.
l.        Setelah selesai membersihkan kepala, buka popok bayi, jika BAB bersihkan dengan washlap/ kain lembut yang telah diberi baby oil/ dibasahi lalu dibersihkan.
m.    Washlap yang satunya lagi, diusapkan ke sabun bayi, kemudian digosokkan ke tubuh bayi seluruhnya.
n.      Washlap yang terkena sabun diletakan ditepi bak, bayi diangkat dan dimasukan ke dalam bak sambil menjepit handuk kotor dan handuk tersebut dimasukan ke dalam ember tempat kain kotor. Mengangkat bayi dengan posisi tangan kiri petugas (ibu jari dengan 4 jari lainnya) membentuk lengkung yang menahan leher bayi. Tangan kanan dengan posisi jari telunjuk di antara kedua kaki bayi. Ibu jari dan jari lainnya memegang kaki bayi.
o.      Setelah ada dalam bak mandi, pegangan bayi diubah dengan tangan kanan petugas membersihkan seluruh tubuh bayi.
p.      Bagian punggung bayi juga dibersihkan dengan dimiringkan kekanan dan ke kiri sampai bersih. Dapat pula membersihkan punggung bayi dengan ditengkurapkan, dada bayi berada pada lengan petugas, dan bagian muka ditengadahkan agar tidak terkena air.
q.      Setelah selesai dan bayi sudah bersih lalu diangkat dengan posisi pegangan seperti point “L” kemudian letakan di atas handuk yang kedua.
r.        Bayi dikeringkan dengan handuk dari ujung rambut sampai ujung kaki
s.       Pada bayi perempuan, labia mayora dan minora dibersihkan dengan kapas yang basah. Pada bayi laki-laki juga dibersihkan pada lipatan skortum.
t.        Pakaian bayi sudah disiapkan paling bawah kain pembungkus (bedong bayi) di lipat hampir sepertiga, di atasnya diletakkan popok, di atas popok di siapkan baju kemudian kaos kaki dan sarung tangan.
u.      Bayi diangkat dan handuk diletakkan dalam tempat kain kotor
v.      Setelah itu bayi di pakaikan bajunya dan popok. Kenakan popok dengan pas dan tidak terlalu ketat, yakinkan ujung atas popok berada di bawah tali pusat.
w.    Kemudian  rambut bayi disisir.
x.      Dilihat jari bayi, jika kukunya panjang dipotong
y.      Bayi dipakaikan bedong
z.       Alat-alat dibereskan




PERAWATAN TALI PUSAT

Perawatan tali pusat merupakan tindakan yang bertujuan untuk merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi.
Nasehat untuk ibu/ keluarga dalam perawatan tali pusat:
1.      Lipat popok di bawah puntung tali pusat
2.      Jika tali pusat kotor bersihkan dengan air DTT dan sabun, kemudian keringkan dengan kain bersih.
3.      Menjelaskan kepada ibu/ keluarga untuk cepat mencari bantuan ke tenaga kesehatan jika ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat: seperti pangkal/ sekitar tali pusat berwarna merah, keluar cairan berbau pada tali pusat, ada darah yang keluar terus menerus pada rali pusat, atau/ dan bayi demam tanpa sebab yang jelas serta tali pusat tidak tanggal dalam waktu 4 minggu.
4.      Tali pusat biarkan lepas sendiri dan jangan menarik-narik tali pusat
5.      Bersihkan sedikitnya 2 kali dalam sehari.

Alat dan bahan
1.      Kain kassa steril dalam tempatnya
2.      Air bersih (DTT) dan sabun
3.      Waskom

Prosedur
1.      Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
2.      Cuci tangan
3.      Cuci tali pusat dengan air bersih (DTT) dan sabun, bilas dan keringkan dengan kassa steril
4.      Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
5.      Lipat popok di bawah sisa tali pusat
6.      Jika tali pusat terkena kotoran faeses, cuci dengan sabun dan air bersih, kemudian keringkan
7.      Cuci tangan
EVALUASI ASUHAN

Setelah bayi kita mandikan dan lakukan perawatan tali pusat, jangan lupa kita lakukan evaluasi terhadap tindakan / asuhan yang telah kita berikan.
Beberapa hal yang harus kita evaluasi adalah :
1.      Keadaan umum bayi
Ø  Pernafasan bayi, apakah bayi menangis kuat
Ø  Apakah bayi menggigil
Ø  Apakah ada alergi pada kulit bayi
Ø  Apakah ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi
2.      Mangamati apakah ada kelainan pada bayi seperti warna kulit kebiru-biruan
3.      Tanda pengenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar